Fisiologi manusia : EGC. Jogjakarta Utama Hendra. Jakarta Wong Donna. Keperawatan pediatrik ; EGC. Jakarta Wikipedia. Jurnal kesehatan, ISMN. Maret , Hal broncitis adalah suatu peradangan pada cabang bronkus salluran udara keparu. Macam-macam penyakit bronkus ada 2 yaitu : 1 bronkitis akut : bronkitis yang biasanya datang dan sembuh hanya dalam wkatu 2 hingga 3 minggu saja.
Gejala bronkitis : gejalanya seperti batuk berdahak baik yang jelas atau putih, abuabu, kekuningan atu berwarna hijau dahak tidak selalu muncul , sesak nafas, kelelahan, sedikit demam dan menggigil dan dada merasa todak nyaman. Cara pencegahan untuk menurunkan resiko bronkitis adalah hindari merokok dan menjadi perokok pasif, hidari orang-orang yang pilek atau flu, mendapatkan vaksin flu tahunan yang adpat membantu melindungi tubuh dari flu, cuci tangan dengan menggunakan sanitizer tangan sevcara teratur, gunakan masker untuk menutupi ulut dan hidung agar mengurangi resiko tertular virus.
Baptis Kediri. VOL 4, NO. Buka menu navigasi. Tutup saran Cari Cari. Pengaturan Pengguna. Lewati carousel. Karusel Sebelumnya. Karusel Berikutnya. Apa itu Scribd? Jelajahi eBook. Terlaris Pilihan Editor Semua eBook. Jelajahi Buku audio. Terlaris Pilihan Editor Semua buku audio. Jelajahi Majalah. Pilihan Editor Semua majalah. Jelajahi Podcast Semua podcast. Kesulitan Pemula Menengah Lanjutan. Jelajahi Dokumen. Askep Bronkitis.
Diunggah oleh Anonymous em2nE6. Informasi Dokumen klik untuk memperluas informasi dokumen Deskripsi: asuhan keperawatan pada pasien bronkitis. Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat? Apakah konten ini tidak pantas?
Laporkan Dokumen Ini. Deskripsi: asuhan keperawatan pada pasien bronkitis. Tandai sebagai konten tidak pantas. Unduh sekarang. Judul terkait. Karusel Sebelumnya Karusel Berikutnya. Berikan humifikasi tambahan, mis. Bantu pengobatan pernapasan, mis. IPPB, fisioterapi dada. Merilekskan oto halus dan menurunkan kongesti lokal, menurunkan spasme jalan napas, mengi, dan produksi mukosa. Obat-obat mungkin per oral, injeksi atau inhalasi. Menurunkan edema mukosa dan spasme otot polos dengan peningkatan langsung siklus AMP.
Penelitian saat ini menunjukkan teofilin menggunakan korelasi dengan penurunan frekuensi perawatan di rumah sakit. Menurunkan inflamasi jalan napas lokal dan edema dengan menghambat efek histamin dan mediator lain. Catatan : meskipun tak ada pneumonia, tetapi dapat meningkatkan aliran udara dan memperbaiki hasil. Batuk menetap yang melelahkan perlu ditekan untuk menghemat energi dan memungkinkan pasien istirahat. Catatan : Dapat meningkatkan spasme pada asma. Diagnosis Keperawatan II Gangguan pertukaran gas b.
Batasan Karakterisitk a. Subjektif Dispnea, sakit kepala pada saat bangun, dan gangguan penglihatan. Objektif Gas darah arteri yang tidak normal, pH arteri tidak normal, ketidaknormalan frekuensi, irama, dan kedalaman pernapasan, warna kulit tidak normal misalnya, pucat dan kehitaman , konfusi, sianosis hanya pada neonatus , karbon dioksiada menurun, diaforesis, hiperkapnia, hiperkarbia, hipoksia, hipoksemia, iritabilitas, cuping hidung mengembang, gelisah, somnolen, dan takikardia.
Gangguan pertukaran gas akan terkurangi yang dibuktikan dengan Status Pernapasan : Pertukaran Gas dan Status Pernapasan : Ventilasi tidak bermasalah. Intervensi Prioritas NIC a. Pengelolaan Asam-Basa : Meningkatkan keseimbangan asam basa dan mencegah komplikasi akibat dari ketidakseimbangannya. Pengelolaan Jalan Napas : Memfasilitasi kepatenan jalan napas.
Berikan obat-obat yang diresepkan meliputi kombinasi dari bronkodilator, steroid dan antibiotik. Evaluasi keefektifannya. Jadwalkan obat-obatan untuk mempertahankan konsistensi kadar darah. Tinjau kembali obat-obatan untuk menghindari interaksi merugikan obat dengan obat. Rujuk referensi farmakologis dan farmasis bila dibutuhkan. Pertahankan posisi fowler's dengan tangan abduksi dan disokong oleh bantal atau duduk condong ke depan dengan ditahan oleh meja yang ditempatkan di atas tempat tidur.
Dorong pasien untuk melakukan napas dengan spirometer intensif tiap jam. Beri atau bantu terapis pernapasan dalam melakukan fisioterapi dada yang diprogramkan, drainase postural dan tindakan aerosol sesuai dengan yang dibutuhkannya. Apabila pasien tidak mampu untuk batuk dan mengeluarkan sekret secara efektif, lakukan penghisapan nasotrakeal. Hindari penggunaan depresan saraf pusat berlebihan narkotik dan sedatif.
Anjurkan untuk berhenti merokok sekarang. Untuk mengindetifikasi indikasi kenajuan atau penyimpangan dari sasaran yang diharapkan. Bronkodilator dapat membuka bronkus;steroid menurunkan inflamasi bronkial, dan antibiotik menghilangkan infeksi. Efek terapeutik yang diinginkan dari obat ini adalah resolusi dari manifestasi distres sistem dalam darah dari obat yang diresepkan paling baik untuk menjamin efektivitas terapeutik maksimum.
Kadar teofilin serum dapat menentukan eek terapeutik agen dasar teofilin. Kombinasi farmokoterapi meningkatkan risiko interaksi merugikan dari obat dengan obat. Interaksi yang merugikan dapat juga berpotensi mempengaruhi atau menghambat kerja satu agen.
Posisi tegak dengan lengan abduksi dan disokong, akan memungkinkan ekspansi paru yang lebih baik, dengan mengurangi tekanan abdomen pada diafragma melalui tekanan gravitasi.
Untuk membantu melepaskan sekresi bronkial dan koreksi dehidrasi. Untuk mengeluarkan sekresi paru-paru dan menjamin kepatenan jalan napas. Obat-obatan tersebut dapat menekan fungsi sistem pernapasan. Nikotin yang terkandung dalam tembakau dapat mengakibatkan vasokontriksi dan kontriksi bronkus. Di samping itu asap rokok fungsi silia meningkatkan batuk dan dapat mengakibatkan menurunnya persen SaO2. Udara sejuk memungkinkan bernapas mudah.
Kolaborasi Konsultasi kepada dokter jika gejala-gejala tersebut menetap atau memburuk. Siapkan pasien untuk dipindahkan ke UPI dan untuk pemasangan ventilasi mekanis, jika terjadi gagal napas kemunduran status mental, hipoksia berat dan hiperkapnia.
Gagal pernapasan akut merupakan komplikasi utama yang sering menyertai PPOM. Ventilasi mekanis sangat diperlukan untuk membantu pernapasan sampai pasien dapat bernapas sendiri.
Pelembaban membantu mengeluarkan sputum yang menempel di bronkus dan mencegah kekeringan pada membran mukosa. Untuk pasien dengan PPOM, kendali hipoksia merupakan rangsang untuk pernapasan. PaO2 antara mm Hg diperlukan untuk merangasang pernapasan. Terlalu banyak oksigen dapat menghentikan rangsang untuk bernapas dan menyebabkan henti napas. Diagnosos Keperawatan III. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.
Subjektif Kram abdomen, nyeri abdomen dengan atau tanpa penyakit, merasakan ketidakmapuan untuk mengongestikan makanan, melaporkan perubahan sensasi rasa, melaporkan kurangnya makanan, merasa kenyang segera setelah mengingestikan makanan, indigesti.
Objektif Tidak tertarik untuk makan, kerapuhan kapiler, diare dan atau steotore, adanya bukti kekurangan makana, kehilangan rambut yang berlebihan, bising usus hiperaktif, kurang informasi, misinformasi, kurangnya minat pada makanan, miskonsepsi, konjungtiva dan membran mukosa pucat, tonus otot buruk, menolak untuk makan, luka, rongga mulut inflamasi, kelemahan otot yang dibutuhkan untuk menelan atau mengunyah. Hasil yang Disarankan NOC a. Status Gizi ; Tingkat zat gizi yang tersedia untuk memenuhi kenutuhan metabolik b.
Status Gizi : Asupan Makanan dan Cairan : Jumlah makanan dan cairan yang dikonsumsi tubuh selama waktu 24 jam. Status Gizi : Nilai Gizi : Keadekuatan zat gizi yang dikonsumsi tubuh. Pengelolaan Gangguan Makan : Pencegahan dan penanganan pembatasab diet yang berat dan aktivitas berlebih atau makan dalam jumlah banyak dalam satu aktu dan mencahar makanan dan cairan.
Pengelolaan Nutrisi : Bantuan atau pemberian asupan diet makanan dan cairan yang seimbang. Bantuan Menaikkan Berat badan : Fasilitas pencapaian kenaikan berat badan. Skip to main content. By using our site, you agree to our collection of information through the use of cookies. To learn more, view our Privacy Policy. Log In Sign Up. Download Free DOC. Download Free PDF. Tjah Mbedjoedjack. Download PDF. A short summary of this paper. Polusi tidak begitu besar pengaruhnya sebagai faktor penyebab penyakit tetapi bila ditambah merokok, resiko akan lebih tinggi.
Bronkus juga merupakan percabangan dari trakhea yang membentuk bronkus utama kiri dan bronkus utama kanan. Panjangnya kurang lebih 5 cm diameternya cm, dan luas penampangannya 3, 2 cm. Temuan patologis utama pada bronkritis kronik adalah hipertropi kelenjar mukosa bronkus dan peningkatan jumlah sel goblet dengan infiltrasi sel-sel radang dan edema mukosa bronkus.
Pembentukan mukus yang meningkat mengakibatkan gejala khas yaitu batuk produktif. Batuk kronik yang di sertai peningkatan sekresi bronkus tampaknya mempengaruhi bronkhiolus yang kecil sedemikian rupa sehingga bronkhiolus tersebut rusak dan dindingnya melebar. Polusi udara yang terus-menerus juga merupakan predisposisi infeksi rekurens karena polusi memperlambat aktivitas silia dan vagositosis sehingga timbunan mukus meningkat sedangkan mekanisme pertahanannya sendiri melemah.
Pathways Merokok dan Haemophilus influenza dan polusi udara streptococcus pneumonai Inteaksi pernafasan jangka panjang Infeksi saluran pernafasan Iritasi mukosa bronkus dan proses radang Hipertrophi dan hiperplasia kelenjar mukus Peningkatan produksi sekret Akumulasi sekret Resti Mual muntah Penyempitan dan Bersihan penyumbatan bronkus infeksi jalan nafas tidak efektif Anoreksia Alveoli rusak Perubahan nutrisi kurang Kerusakan pertukaran dari kebutuhan tubuh gas E.
Bila timbul infeksi saluran nafas, batuk- batuk tambah berat dan berkurang bila infeksi hilang. Membantu tindakan untuk mempermudah pertukaran gas c. Mempertahankan pola nafas yang efektif d. Meningkatkan masukan nutrisi e. Mencegah komplikasi, memperlambat memburuknya kondisi serta mencegah infeksi f. Mengurangi kecemasan yang dialami klien g. Diagnosa perawatan a. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan peningkatan produksi sekret.
Tujuan : Mempertahankan jalan nafas paten. Kerusakan pertukaran gas berhubungan dengan obstruksi jalan nafas oleh sekresi, spasme bronchus. Tujuan : Menunjukkan perbaikan ventilasi dan oksigenasi jaringan yang adekuat dengan GDA dalam rentang normal dan bebas gejala distress pernafasan.
Rencana Tindakan: 1 Kaji frekuensi, kedalaman pernafasan. Rasional : Berguna dalam evaluasi derajat distress pernafasan dan kronisnya proses penyakit. Rasional: Pengiriman oksigen dapat diperbaiki dengan posisi duduk tinggi dan 3 Latihan nafas untuk menurunkan kolaps jalan nafas, dispenea dan kerja nafas. Auskultasi bunyi nafas. Rasional : Bunyi nafas makin redup karena penurunan aliran udara atau area konsolidasi 4 Awasi tanda vital dan irama jantung Rasional : Takikardia, disritmia dan perubahan tekanan darah dapat menunjukkan efek hipoksemia sistemik pada fungsi jantung.
Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan broncokontriksi, mukus. Tujuan : perbaikan dalam pola nafas. Rencana Tindakan: 1 Ajarkan pasien pernafasan diafragmatik dan pernafasan bibir Rasional: Membantu pasien memperpanjang waktu ekspirasi.
Dengan teknik ini pasien akan bernafas lebih efisien dan efektif. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan dispnoe, anoreksia, mual muntah. Tujuan : Menunjukkan peningkatan berat badan. Rencana Tindakan: 1 Kaji kebiasaan diet. Rasional : Pasien distress pernafasan akut, anoreksia karena dispnea, produksi sputum. Resiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan menetapnya sekret, proses penyakit kronis.
Tujuan : mengidentifikasi intervensi untuk mencegah resiko tinggi Rencana Tindakan: 1 Awasi suhu. Rasional : Demam dapat terjadi karena infeksi atau dehidrasi. Rasional : Sekret berbau, kuning dan kehijauan menunjukkan adanya infeksi. Rasional : mencegah penyebaran patogen. Rasional : Malnutrisi dapat mempengaruhi kesehatan umum dan menurunkan tekanan darah terhadap infeksi. Ansietas berhubungan dengan perubahan status kesehatan Tujuan : pasien akan mengalami penurunan rasa ketakutan dan ansietas.
Rencana tindakan: 1 Kaji tingkat kecemasan ringan, sedang, berat. Rasional : Dengan mengetahui tingkat kecemasan klien, sehingga memudahkan tindakan selanjutnya. Rasional : Dukungan yang baik memberikan semangat tinggi untuk menerima keadaan penyakit yang dialami. Intervensi : 1 Jelaskan proses penyakit individu Rasional: Menurunkan ansietas dan dapat menimbulkan partisipasi pada rencana pengobatan. Rasional : Nafas bibir dan nafas abdominal membantu meminimalkan kolaps jalan nafas dan meningkatkan toleransi aktivitas 3 Diskusikan faktor individu yang meningkatkan kondisi misalnya udara, serbuk, asap tembakau.
Rasional : Faktor lingkungan dapat menimbulkan iritasi bronchial dan peningkatan produksi sekret jalan nafas. Impelementasi Pada tahap ini untuk melaksanakan intervensi dan aktivitas yang telah dicatat dalam rencana perawatan pasien. Evaluasi Pada tahap akhir proses keperawatan adalah mengevaluasi respon pasien terhadap perawatan yang diberikan untuk memastikan bahwa hasil yang diharapkan telah dicapai.
Keliat Budi Anna, , Proses Keperawatan. Penkes Menurut Ngastiyah , untuk mengurangi gangguan tersebut perlu diusahakan agar batuk tidak bertambah parah. Membatasi aktivitas anak b. Tidak tidur di kamar yang ber AC atau gunakan baju dingin, bila ada yang tertutup lehernya c.
Hindari makanan yang merangsang d. Jangan memandikan anak terlalu pagi atau terlalu sore, mandikan anak dengan air hangat e.
Jaga kebersihan makanan dan biasakan cuci tangan sebelum makan f. Menciptakan lingkungan udara yang bebas polusi g. Jangan mengkonsumsi makanan seperti telur ayam, karena bisa menambah produksi lendirnya. Begitu juga minuman bersoda bisa jadi pencetus karena saat diminum maka sodanya akan naik ke hidung dan merangsang daerah saluran pernapasan. Kesimpulan Bronchitis adalah suatu penyakit yang ditandai adanya dilatasi ektasis bronkus lokal yang bersifat patologis dan berjalan kronik.
Etiologi biasanya berhubungan dengan : 1. Rokok 2. Infeksi 3. Polusi 4.
0コメント